Integrasi Teknologi
Komunikasi Dan Informasi Dalam Proses Pembelajaran Dan Kesenjangan Penggunaan
Tik Di Indonesia
Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia di tuntut untuk mampu
menggunakan teknologi agar mampu bersaing dengan Negara lain. Saat ini, masih
banyak masyarakat Indonesia yang belum mampu menggunakan Teknologi dengan baik,
contohnya saja dalam hal pengoperasian komputer, masih banyak yang belum
menguasai Microsoft Office, sehingga Sumber Daya Manusia yang ada belum
mencapai tingkat yang sesuai dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Pihak
sekolah, menjadikan TIK (Teknologi Komunikasi dan Informasi) sebagai mata
pelajaran yang harus dipelajari siswa. Dan belum semua guru mampu
mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran, sehingga membuat proses
pembelajaran menjadi monoton dan membosankan.
Namun saat ini, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta,
dsb, sudah mampu mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran mereka.
Contohnya saja, sudah adanya Sekolah yang menerapkan E-learning dalam proses
pembelajaran mereka. Adanya sekolah yang menerapkan pendidikan jarak jauh yang
membantu daerah-daerah terpencil agar mampu meraih pendidikan yang sebanding
dengan mereka yang ada di kota-kota besar.
Masalah besar yang masih ada saat ini diantaranya adalah fasilitas dan
kemampuan sumber daya manusia. Fasilitas untuk mendukung adanya pendidikan
jarak jauh masih jauh melampaui biaya yang dimiliki pihak sekolah. Tidak semua
sekolah mampu menyediakan fasilitas tersebut dengan biaya yang sedikit. Sumber
daya guru yang masih sedikit dalam memiliki kemampuan mengoperasikan komputer
dan program-program E-Learning. Adanya rasa “gengsi” guru untuk merubah
pola mengajar mereka yang tradisional menjadi pembelajaran berbasis aneka
sumber termasuk media pembelajaran juga merupakan salah satu kendala dalam
pengintegrasian TIK. Alasan yang selalu ada yaitu kurangnya mereka menguasai
media, dan ketidakmampuan itu terkadang tidak mau mereka hilangkan dan tidak
mau mempelajari bagaimana media tersebut bekerja membantu proses pembelajaran.
Masalah-masalah ini yang selalu menjadi kendala dalam mengintegrasikan TIK ke
dalam proses pembelajaran.
Berbeda jauh dengan integrasi teknologi komunikasi dan informasi di
kota-kota besar. Adanya pelatihan-pelatihan dan rasa keingintahuan guru untuk
menguasai komputer membantu mereka untuk mengintegrasikan TIK dalam proses
pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang ada tidak lagi monoton, seperti
penggunaan Power Point dalam pelajaran sejarah; adanya CD pembelajaran dalam
pembelajaran Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, dsb; adanya penggunaan audio
dalam proses pembelajaran Listening pada pelajaran Bahasa Inggris dengan
disediakannya Lab Bahasa pada beberapa sekolah; penggunaan Website (baik yang
berbayar maupun tidak, misalnya Blog, dsb) pada beberapa sekolah yang mengerti
manfaat website tersebut bagi siswa dan sekolah; juga dengan adanya pendidikan
jarak jauh tentunya dengan didirikannya Universitas Terbuka dan SMP Terbuka.
E-Learning saat ini menjadi satu kebutuhan penting dalam proses pembelajaran
agar mampu meratakan pendidikan di Indonesia. Tinggal bagaimana pemerintah
mengalokasikan dana pendidikan secara tepat dan merata agar terpenuhinya
pemerataan pendidikan dan mengurangi kesenjangan pendidikan yang ada di kota
besar dan daerah terpencil.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar