Jumat, 22 Maret 2013

Prinsip Charity


Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.
Charity adalah Ide untuk lebih mensejahterakan masyarakat dapat dilakukan dengan prinsip amal atau derma (charity). Tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan prinsip ini dapat diwujudkan dengan partisipasi perusahaan dalam peristiwa-peristiwa kemasyarakatan, dalam bentuk sumbangan amal.

Prinsip Cahrity adalah suatu ide atau gagasan yang lebih condong ke pernyataan fundamental atau kebenaran yang lebih mensejahterakan masyarakat yang dapat dilakukan dengan prinsip amal atau derma. 

EXPLANATION IS ...


1)    Purpose (Tujuan )
To explain the processes involved in the formation or workings of natural or sociocultural phenomena.
(Menerangkan proses-proses yang terjadi dalam pembentukan atau kegiatan yang terkait dengan fenomena alam, atau sosial-budaya)
Atau dengan bahasa sederhana, teks “Explanation” adalah teks yang menjelaskan mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi.
2)   Generic Structure (Struktur Umum)
  • General statement (Penjelasan umum)
  • Explanation  (Penjelasan proses tentang mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi)
  • Closing (Penutup)
3)   Linguistic Features (Ciri-ciri Kebahasaan)
Menggunakan:
  • Action verbs (kata kerja tindakan)
  • Simple present tense
  • Passive voice
  • Conjunctions of time dan cause
  • noun phrase, misalnya the large cloud
  • Abstract nouns, misalnya the temperature
  • Adverbs (kata keterangan: cara, waktu, atau tempat)
4)   Example
Making Paper from Woodchips
General statement (Pernyataan umum)Woodchipping is a process used to obtain pulp and paperproducts from forest trees.
Sequenced explanation (Penjelasan proses)The wood chipping process begins when the trees are cut down in a selected area of the forest called a coupe.  Next the tops and branches of the trees are cut out and then the logs are taken to the mill. At the mill the bark of the logs is removed and the logs  are taken to a chipper which cuts them into small pieces called woodchips. The woodchips are then screened to remove dirt and other impurities. At this stage they are either exported in this form or changed into pulp by chemicals and heat. The pulp is then bleached and the water content is removed.Finally the pulp is rolled out to make paper.
Closing(Penutup)Considering the complexity of making paper, let’s appreciate any paper on our hands. Use it more effectively.

ARGUMENT IS...


Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk[rujukan?] pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
  • Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
  • Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
  • Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.

Berikut ini adalah contoh dari paragraf argumentasi:

Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak.